Abstrak
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang berperan dalam pelayanan kesehatan yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Rumah sakit berperan sebagai penyelenggara kegiatan kuratif dan rehabilitatif sehingga berpotensi sebagai tempat penularan infeksi nosokomial. Pemeliharaan rumah sakit sangat perlu dilakukan untuk mengurangi jumlah bakteri yang ada pada rumah sakit. Pemeliharaan sarana rumah sakit terdiri dari pembersihan ruangan yang ada di rumah sakit. Pembersihan tersebut antara lain melalui pengepelan lantai ruangan yang dilakukan oleh petugas kebersihan (cleaning service). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jumlah bakteri lantai ditinjau dari metode pemberian air pel celup dan semprot di RSUD Banjarbaru. Penelitian menggunakan deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian yang mencari hubungan antara variabel bebas yaitu metode pemberian air pel celup dan semprot dengan variabel terikat yaitu jumlah bakteri pada lantai yang ada pada nutrien agar. Objek penelitian dihitung secara stimulan atau dalam waktu bersamaan dan tidak dilakukan tindak lanjut (follow up). Subjek penelitian sebanyak 4 titik sampel sebelum dan sesudah, masing-masing 2 metode pengepelan. Hasil penelitian menemukan bahwa metode pengepelan semprot memiliki rata – rata persentase penurunan bakteri pada lantai sebesar 75,19% dibandingkan dengan metode celup yang memiliki rata – rata persentase penurunan bakteri pada lantai sebesar 54,13%. Penggunaan metode pengepelan semprot perlu direkomendasikan sebagai metode pengepelan yang digunakan oleh petugas kebersihan di RSUD Banjarbaru.
Kata-kata kunci: rumah sakit, metode pengepelan celup, metode pengepelan semprot, bakteri pada lantai
Nama : Grace Marissa
Angkatan : 2009


Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Layangkan komentar / pertanyaan anda dengan cara yang santun dan beretika