HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI DAN PANTANGAN GLUTEN-KASEIN DENGAN STATUS GIZI ANAK AUTIS DI SLB NEGERI PELAMBUAN BANJARMASIN

Abstrak

Peningkatan jumlah autis di Kalimantan Selatan khususnya Banjarmasin membuat adanya identifikasi dini dengan pelayanan khusus seperti penanganan gizi. Penanganan gizi dapat mempengaruhi pertumbuhan anak autis yang diketahui dari status gizi. Status gizi dipengaruhi berbagai faktor antara lain frekuensi konsumsi dan pantangan gluten-kasein. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan frekuensi konsumsi (karbohidrat, protein, dan lemak) dan pantangan gluten-kasein dengan status gizi anak autis di SLB Negeri Pelambuan Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan metode observasioanl analitik dengan pendekatan cross sectional. Responden penelitian sebanyak 23 anak autis. Instrument penelitian menggunakan alat antropometri, food frequency quesionery (FFQ) dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak autis memiliki status gizi baik sebesar 60,9%, pantangan gluten-kasein sebesar 56,5%, dan frekuensi konsumsi yang baik antara lain sebesar 87% (karbohidrat), 82,6% (protein) dan 69,6% (lemak). Hasil uji statistik dengan fisher exact diketahui p-value pada frekuensi konsumsi karbohidrat maupun protein sebesar 1,000, frekuensi konsumsi lemak sebesar 0,666 dan pantangan gluten-kasein sebesar 0,669. Hal ini menunjukkan bahwa p-value > 0,05 dengan Ho diterima yaitu tidak ada hubungan frekuensi konsumsi (karbohidrat, protein, dan lemak) dan pantangan gluten-kasein dengan status gizi anak autis di SLB Negeri Pelambuan Banjarmasin.

Kata-kata kunci: autis, frekuensi konsumsi, pantangan gluten-kasein, status gizi.

Nama: Noraida

NIM: I1A110 039