ABSTRAK
Latar Belakang: Kekurangan gizi yang terjadi di masyarakat menjadi penyebab salah satu kematian balita di Indonesia. Tolak ukur yang mencerminkan kekurangan gizi pada balita yang lama akan berimplikasi pada kejadian stunting. Dampak balita yang mengalami stunting akan berpengaruh terhadap perkembangan otak yang tidak sempurna dan kelak akan menjadi manusia dewasa dengan kualitas rendah. Data nasional menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Kalimantan Selatan sebesar 39,4%, prevalensi ini lebih tinggi dibanding prevalensi stunting nasional sejumlah 35,6%. Data stunting terbesar di Banjarbaru terdapat pada Wilayah Kecamatan Cempaka yaitu sebesar 23,69%. Kondisi ini sangat memprihatinkan, mengingat Banjarbaru memiliki strata pendidikan masyarakat menengah atas. Tujuan: Mengkaji hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan status stunting pada balita periode Window of Opportunity di Wilayah Puskesmas Cempaka, Banjarbaru. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah ibu balita yang berkunjung ke Puskesmas Cempaka. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan formulir identitas diri responden, baby length board dan gant chart WHO 2005. Variabel terikat: status stunting, variabel bebas: tingkat pendidikan ibu. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji chi square dengan confidance interval (CI) 95%. Hasil: ibu dengan tingkat pendidikan rendah mempunyai risiko 5,1 kali lebih besar memiliki balita stunting dibandingkan ibu yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi. Hubungan ini bermakna secara statistik (OR=5,1:p-value<0,05:95%CI=1,352-19,065). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan balita stunting.
Kata-kata kunci: balita, tingkat pendidikan ibu, stunting
Peneliti : Atikah Rahayu , Musafaah , Fauzie Rahman , Lenie Marlinae , Dwi Noor Fitriana
Dipresentasikan pada Simposium Nasional “The Important of Early Life Nutrition to Support Long Term Health” Sabtu, 12 Oktober 2013 di Banjarbaru Kalimantan Selatan
Download Hasil Penelitian Selengkapnya


Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Layangkan komentar / pertanyaan anda dengan cara yang santun dan beretika