HUBUNGAN TINGKATPENDIDIKAN, MOTIVASI KERJA DAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN PERSEPSI KECELAKAAN KERJA

Abstrak

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) seharusnya menjadi prioritas utama suatu perusahaan. Lemahnya implementasi K3 dapat menyebabkan terganggunya proses produksi karena kecelakaan kerja. International Labour Organization memasukkan Indonesia sebagai negara dengan angka kecelakaan kerja terbesar kedua di dunia. Di Kalimantan Selatan, PT. Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO) adalah salah satu perusahan tambang bijih besi yang berlokasi di Kabupaten Kotabaru. Terdapat 74 kasus kecelakaan kerja yang terjadi selama kurun waktu 1 tahun dari Januari hingga Desember 2012 dimana kejadian kecelakaan kerja tertinggi ada di Departemen Fix Plant Maintenance (FPM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan, motivasi kerja dan pemakaian alat pelindung diri dengan pencegahan risiko kecelakaan kerja di Departemen FPM PT. SILO. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi sebanyak 30 pekerja dan sampel yang diambil sebanyak 30 pekerja dengan teknik tottaly sampling. Analisis data menggunakan fisher exact test. Hasil Uji statistik menunjukkan risiko kecelakaan kerja terhadap tingkat pendidikan pekerja (p= 0,921 > 0,05), motivasi kerja (p= 1,000 > 0,05), penggunaan APD (p= 0,921 > 0,05). Kesimpulannya adalah tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan, motivasi kerja dan penggunaan APD dengan persepsi kecelakaan kerja di Departemen Fix Plant Maintenance (FPM) di PT. Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO) Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan.

Kata-kata kunci: Kesehatan dan keselamatan kerja (K3), tingkat pendidikan pekerja, motivasi kerja, alat pelindung diri (APD) pekerja, kecelakaan kerja

Nama : Nadia Wulandari

NIM : I1A110 013