KAJIAN BUDAYA PADA PELAKU PERNIKAHAN DINI DI KECAMATAN CEMPAKA BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2011-2012

ABSTRAK

Pernikahan dini menurut Bogue yaitu individu yang menikah dibawah usia 20 tahun. Kejadian pernikahan dini sebesar 12% di Indonesia. Sedangkan kejadian pernikahan dini sebesar 48,4% di provinsi Kalimantan Selatan. Angka pernikahan dini yang tertinggi di Kalimantan Selatan khususnya Banjarbaru adalah daerah Kecamatan Cempaka. Beberapa faktor yang dapat melatarbelakangi pernikahan dini adalah budaya, pendidikan dan ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kajian budaya pada pelaku pernikahan dini di Kecamatan Cempaka Banjarbaru Kalimantan Selatan tahun 2011-2012. Rancangan penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif dengan informan penelitian sebanyak 12 pelaku pernikahan dini. Pengumpulan data dengan wawancara mendalam terhadap pelaku pernikahan dini. Pandangan informan dengan tingkat pendidikan tinggi ekonomi menengah keatas karena kedewasaan dini dan menghindari hal-hal negatif saat berpacaran, berbeda dengan pendidikan tinggi ekonomi menengah kebawah yang menikah karena keinginan diri sendiri serta perjodohan dari orangtua karena faktor ekonomi. Pandangan informan dengan tingkat pendidikan rendah ekonomi menengah keatas karena kehendak diri sendiri akibat sudah putus sekolah dan hamil diluar nikah, berbeda dengan pendidikan rendah dengan tingkat ekonomi rendah menikah karena kehendak diri sendiri serta perjodohan karena faktor ekonomi keluarga. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan pernikahan dini terjadi karena adat budaya daerah yang menjadi kebiasaan. Selain itu, tingkat pendidikan dan faktor ekonomi keluarga yang mempengaruhi remaja melakukan pernikahan dini. Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan pemahaman remaja melalui komunikasi, informasi, edukasi (KIE) terkait pernikahan dini dan dampaknya bagi pasangan suami istri muda.

Kata-kata kunci : Kajian, Budaya, Pernikahan Dini

Nama : Rakhmy Aprillisya

NIM : I1A110 208