Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator status kesehatan masyarakat. Penyebab utama tingginya angka kematian bayi, khususnya pada masa perinatal adalah berat badan lahir rendah (BBLR). Penyebab terjadinya BBLR antara lain usia, paritas, lingkar lengan atas (LILA) ibu, kadar Hb, tekanan darah ibu sewaktu hamil, jarak kelahiran, pekerjaan, pendidikan ibu dan frekuensi pemeriksaan Antenatal Care (ANC). Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan pendekatan case control. Populasi penelitian ini adalah ibu yang melahirkan selama tahun 2012 di Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut dan diambil sampel berjumlah 124 ibu yang dibagi dalam dua kelompok dengan rasio 1:1 (α=5%). Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian adalah buku register ibu hamil dan bersalin, kohort bayi dan kartu ibu. Data tersebut dianalisis dengan uji chi square. Hasil penelitian dari 124 sampel didapatkan tekanan darah ibu dengan berat bayi lahir rendah lebih banyak tidak berisiko, yaitu sebesar 88,7% dibandingkan yang berisiko hanya sebesar 11,3%, jarak kelahiran ibu dengan berat bayi lahir rendah lebih banyak tidak berisiko, yaitu sebesar 83,9% dibandingkan yang berisiko sebesar 16,1%, frekuensi ANC ibu dengan berat bayi lahir rendah lebih banyak tidak berisiko, yaitu sebesar 87,1% dibandingkan dengan berisiko hanya sebesar 12,9%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara jarak kelahiran (OR=12,27) dan frekuensi antenatal care dengan BBLR (OR=19,47) dan tidak ada hubungan antara tekanan darah ibu dengan BBLR di Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut periode tahun 2012.
Kata-kata kunci: Tekanan darah ibu, jarak kelahiran, frekuensi antenatal care, berat bayi lahir rendah
Nama : Windri Arti
NIM : I1A110224
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Layangkan komentar / pertanyaan anda dengan cara yang santun dan beretika